Wednesday, 15 December 2010

D.I.Y: Cardboard Drops on My Mind

Cardboard bukanlah jenis material baru hasil temuan ilmuwan masa kini. Orang Indonesia biasa menyebutnya kardus, tempat soso'an, kata orang jawa. Kardus sendiri biasanya difungsikan sebagai storage darurat bagi kita. Sebagai tempat buku, kertas, dan benda-benda yang sudah kurang berfungsi diletakkan di dalam kardus. Kardus atau corrugated paper daur hidupnya tergolong singkat. Dihargai selama berlangsungnya transaksi dari produsen ke konsumen. 

Bahan dasar utama kertas kardus berasal dari limbah industri pemotongan kayu (sisa potongan, serutan, clan serbuk gergaji). Karena sifatnya merupakan bahan-bahan an-organik membuat kardus mudah untuk diolah kembali atau di daur ulang beberapa kali, baik untuk bahan pembuatan kardus baru atau papan daur ulang (MDF/Multi-Density Fibre Board). Bahan bakunya sangat berlimpah didukung dengan sifatnya yang ramah lingkungan, serta memiliki siklus perputaran tersendiri yang membuatnya menjadi bahan yang akrab lingkungan (bio-degradable) sehingga kardus menjadi satu material yang sangat ekonomis.

Kelebihan dari kardus adalah berlimpahnya bahan ini di lingkungan sekitar kita. hal ini tentu dapat dijadikan peluang agar kardus dapat menjadi bahan utama dalam suatu proses produksi. Sifatnya yang ramah lingkungan dan bio-degradable bukan sebagai tolok ukur peningkatan pemakiaan kardus di masyarakat. Pengolahan kardus menjadi barang yang baru dan dapat difungsikan menjadi bahan utama lah yang perlu kita pikirkan. Bagaimana seorang designer memandang material ini sebagai salah satu alternatif pendukung desainnya? Let's we figure it out!!

Susunan dari potongan-potongan kardus yang disusun dan menjadi kursi yang cantik

Partisi Kardus

Sofa Kardus

Sofa kardus tampak samping

Meja kardus

Kursi dari struktur-struktur kecil kardus

Meja Rangka Kardus

Di atas merupakan sebagian dari hasil karya tangan dingin desainer-desainer dunia mengaplikasikan kardus sebagai material desainnya. Walaupun material kardus banyak kekurangan, seperti tidak tahan oleh air, gampang tertekuk, dan lain-lain, kardus dapat dijadikan material alternatif furnitur di rumah kita pada area-area tertentu. Just Do It yourself, make your own design by using cardboard.

Penggunaan material kardus sebagai bahan mebel juga telah diajarkan di Jurusan Desain Produk Industri ITS program studi Interior. Di sini para mahasiswa berlomba-lomba menunjukkan kemampuannya untuk mendesain kursi yang kuat dan menarik dari material kardus. Persyaratan yang diminta adalah desain tidak boleh menggunakan lebih dari empat lembar kardus,  tanpa lem dan alat perekat lainnya, menggunakan sistem kuncian dalam sambungannya, dan dapat melewati proses uji kekuatan yaitu dengan cara diduduki, ditendang dan juga diinjak. 

Suatu tantangan yang cukup berat untuk dilalui. Proses brainstorming yang lama dan juga asistensi bentuk dan uji kekuatan akhirnya dapat dilalui juga. Ingin tahu hasil kursi kardus garapan arek ITS CAK? Mari kita ikuti perjalanan mereka membuat kursi-kursi kardus ini. 

Ndelosor pun jadi asal kursi saya dapat berdiri
 Segala jenis pose terlihat jelas di ruang 306 ketika mahasiswa interior DESPRO mulai mengerjakan kursi kardusnya.
Levina serius memasang finishing pada kursinya
 Material finishing tidak dibatasi jenisnya, yang penting masih terlihat unsur material utamanya, yaitu kardus.
"Kerdus, kerdus, mau saya apakan kamu." Ratap Faris Tapir

Saling berdiskusi mencari ide, inilah Tree Idiot versi Interior


Lucunya si kursi polkadot Aprina

Cui dan kursi bintangnya

Like Cardboard like its designer, sama-sama cantik

Pose glundung-glundung Teta
Capek dengan kursinya, Teta memilih glundung-glundung daripada membantu Eka
 
Fandy menyempatkan berpose walau nasib si kursi belum selesai

Multifungsi sekali, selain untuk duduk ternyata kursi buatan Teta bisa dijadikan tempat meletakkan HP

Serius sekali Winny mempercantik kursinya

Mimik serius dari Niken

Uji ketahanan yang benar-benar tahan
Itulah perjalanan mahasiswa kelas interior DESPRO dalam membuat kursi kardus mereka. Unik, lucu, dan menarik. Sebagian besar kursi lolos uji ketahanan ketika di injak. Seperti yang dilakukan oleh Yundha terhadap kursinya. Kita nantikan saja dokumentasi selanjutnya hasil jadi kursi kardus dari teman-teman interior DESPRO.

Monday, 13 December 2010

G-pro Qita (menghijaukan Hidup Qita)

Minggu siang ketika hujan dan angin saling berebut untuk bertamu di bumi ITS, dan saat itu pula otak dan tangan saya berebut untuk mencari UKM tentang pengolahan sampah di wilayah Surabaya. Mencari lewat internet kurang membantu karena masih banyak database yang belum menerangkan tentang lokasi-lokasi workshop secara berkala di wilayah Surabaya. Jalan terakhir yang saya tempuh adalah menggunakan sistem Jarkom ala anak ITS. Beberapa teman yang dirasa tahu tentang spot-spot pengolahan sampah mulai saya sms dan akhirnya ada seorang kakak kelas memberi contact person salah satu temannya yang sedang mengelola sebuah UKM pengolahan sampah menjadi bahan daur ulang. Inilah perkenalan awal saya dengan G-Pro Qita, sebuah UKM yang mengusung pengolahan sampah menjadi barang-barang unik dan layak pakai. Di tangan para ahlinya, sampah-sampah ini menjadi barang yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang bagi mereka. Dengan kreatifitas dan ketekunan dari mereka, banyak barang unik dari sampah yang berhasil disulap menjadi benda-benda bermanfaat. Murah, ekonomis dan ramah terhadap lingkungan. Go Green Designer!!

Mas Fahmi adalah mahasiswa management UNAIR yang membantu mengelola pemasaran dari G-Pro sendiri. Dia adalah salah satu mahasiswa yang terjun langsung dalam marketing dari G-Pro. Yang membuat kagum, dia ternyata juga mau untuk belajar membuat barang-barang bekas tersebut menjadi barang yang layak jual. Beberapa teknik membuat sampah menjadi barang yang unik dan menarik pernah dia coba.Langsung bersinggungan dengan produk mungkin saja menjadi salah satu cara Mas Fami untuk menentukan plotting-plotting dan distribusi dari barang- barang yang G-Pro hasilkan.

Salah satu ibu rumah tangga pengrajin olahan dari barang bekas dengan senang hati memberi tahu saya tentang teknik membuat taplak dari sedotan bekas. Beliau berkata pengerjaan taplak ini tidak dibatasi oleh waktu karena bisa dilakukan ketika melihat TV, santai ataupun di waktu senggang lainnya.

Inilah sebuah ruangan dimana Beliau berkarya. Menyulam sampah-sampah tersebut menjadi pernak-pernik unik dan menarik. Berbagai macam pajangan berasal dari olahan-olahan sampah terpajang dengan rapi pada area etalase. Plastik botol, eceng gondok, spanduk bekas, bungkus softener, dan lain-lain yang biasanya kita buang ternyata setiap bagiannya dapat menghasilkan uang.

Area jemuran pun digunakan sebagai tempat penyimpanan botol plastik bekas

Pojok Sampah, Pojok Pundi Uang Datang
Jika di rumah terdapat sepen sebagai tempat menyimpan makanan, di sini area ruang lantai dua dijadikan sepen penyimpan sampah sebelum produksi. Dari berbagai macam botol, plastik, kertas, spaduk bekas, sedotan, dan lain-lain di simpan pada area ini.

 Eceng Gondok kering di ruang simpan lantai dua sebagai bahan baku pembuatan tas dan juga merchandise lainnya. Siapa sangka si gulma ini dapat menghasilkan uang berlimpah buat kita.

Berikut aneka ragam hias dari hasil olahan sampah karya G-Pro Qita

Spanduk-spanduk bekas yang telah ditinggalkan si pemilik event disulap menjadi tas cantik dan menarik. Pengerjaan yang rapi dan teliti membuat orang tidak akan berpikir bahwa sebelumnya bahant ersebut hanyalah seonggok sampah yang ditinggalkan.
Botol plastik minuman yang belum diwarna ini nantinya akan dijadikan barang unik hasil kreasi G-Pro. Berbagai macam botol mulai dari botol susu, aie mineral dan lainnya telah siap untuk disulap menjadi kerajinan-kerajinan recycling design.

Jika Oprah berkata bahwa Gayle adalah sosok yang bisa menjadi ibu, teman dan juga sahabat yang pantas didapatkan semua orang. Saya akan berkata hal yang sama tentang Pingkan, partner in crime saya inilah yang telah membantu meng-interview dan juga sebagai model dadakan untuk karya yang telah dihasilkan oleh G-Pro.

 Itulah sekilas kegiatan dari G-Pro yang berlokasi di Kedung Sroko gang IV, Surabaya. Di sinilah benih-benih eco economic branding berdiri dan bertunas. Dengan segala usaha dan upaya mereka untuk membantu bumi ini bernafas, disitulah nafas mereka juga dihembuskan oleh ibu Bumi, disini lah mereka berkarya, bertumbuh dan berkembang menjadi pohon-pohon penyokong green design. Proyek 15 tahun Bapak Susilo Bambang Yudoyono pun mengangkat UKM sebagai media pertumbuhan ekonomi bangsa. Dana 100 trilyun akan teralokasikan pada sektor ini. Dengan kata lain, UKM juga penentu tumbuh kembangnya bangsa Indonesia, penentu keberhasilan Indonesia Emas 2020. Mari para green designer berkarya, untuk bumi dan juga pertumbuhan bangsa kita.

Wednesday, 8 December 2010

Crying Designer

Bumi kita sudah semakin tua dan semakin kehilangan pesonanya untuk ditinggali. Bukan karena dia lupa untuk merias dirinya lagi, bukan juga karena dia lengah akan kecantikannya. Dia hanya lelah untuk meregenerasi pesonanya yang selalu dicemari setiap hari oleh anak-anak nya sendiri.

  • Miss Human A: "Girls, ayo kita nge-mall. Demen Sarah Jessica Parker nih."
  •  Miss Human B: "Lho, kan kemaren kamu dah beli parfum si, masih mau beli lagi?"
  •  Miss Human A: "Udah abis bo', parfum itu seperti soulmate buat aku, lupa ya?"
  •  Mother Earth: "Nak, paru-paruku semakin berlubang, parfum yang kau gunakan bisa membunuhku perlahan-lahan. Ozon si kulit ariku lapisannya telah tersobek karena apa yang kau lakukan. Jika ini terus berlanjut, kulitmu pun akan rusak, seperti noda-noda hitam pada kulitku saat ini. Kau tahu si tenang kutub juga akan menangis karena hal itu, dan akibatnya akan memperburuk dirimu Anakku. Dataran tempatmu berteduh, bermain dan juga beraktifitas akan tenggelam. Ingatlah itu nak!!"
        -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
  • Mother earth: "Ini kuberikan sungai yang mengalir untuk mengimbangi gersangnya hari. Kuhadiahkan dia  untuk kau manfaatkan sebaik-baiknya. Tolong jagalah dia sebagaimana aku menjagamu."
  • Mr. and Mrs Human: "Wah ada tempat pembuangan sampah umum, tak perlu repot-repot membuang sampah saat ini. Di mana sungai mengalir, disitulah sampahku bernaung. Entah di mana sampah itu berujung, yang pasti rumahku bersih darinya dan sangat gampang membuangnya."
  • Mother Earth: "Kenapa kau merusak hadiahku? Sudah lupakah kau kalau dia berharga." (dan ketika dia menangis, maka turunlah banjir sebagai "hadiah" bonus untuk Mr and Mrs Human) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mungkin itu sekelumit percakapan yang akan terjadi apabila sang Bumi dapat berbicara dan mengungkapkan isi hatinya pada kita. Banyak sekali hadiah-hadiah indah dari bumi untuk manusia, namun manusia yang beranggapan "Saya sang Khalifah, saya yang dapat memimpin bumi ini." lupa bahwa seorang khalifah pun harus memimpin dirinya  dengan baik. Merawat dan menjaga bumi kita yang semakin tua, bukan membuatnya semakin tua. Berikut ini adalah beberapa khalifah yang ingin menyuarakan ekspresi hatinya tentang bumi kita yang semakin tua ini. Desainer-desainer grafis yang menyumbangkan metode recycling designnya dengan propaganda brain wash graphic machine dari WWF.
Hentikan Perubahan Iklim Sebelum Mereka Mengubah Kita
Banyak film-film garapan Hollywood yang menyinggung tentang manusia-manusia yang bermutasi menjadi mutan, contohnya adalah X-man, Fantastic 4, Hulk, Cat Woman, dan lain-lain. Memang hal tersebut bersifat fiktif sebagai media entertainment semata. Namun apakah hal tersebut tidak mungkin terjadi di dunia nyata? Dengan perubahan ikim dan juga efek radiasi dari nuklir, bisa jadi apa yang tertera pada poster tersebut menjadi kenyataan. Konsep dalam poster ini sangat unik, bagaimana mempengaruhi aspek psikologis manusia yang notabenenya adalah makhluk dengan tingkat aktualisasi diri yang tinggi dengan pencerminan wajah yang menjadi tidak menarik dan proporsional.
Kehidupan Liar Menghilang
Account Singa mengaum sering kita lihat sebelum tanyangan yang disajikan oleh Universal Picture. Dalam poster ini, diibaratkan sang Singa telah punah akibat global warming yang terjadi saat ini. Unik, menarik dan penuh dengan message yang dapat diambil dari poster ini. Memang poster ini terlihat vintage, namun karena account dari gambar ini sudah sangat terkenal sehingga poster ini terkesan hidup.
15 KM dari Hutan Hujan Menghilang setiap 15 Menit
Masalah krusial yang dihadapi hampir di seluruh negara tropis adalah semakin sedikitnya areal hutan karena illegal loging hingga berbagai aktivitas manusia yang merusak hutan. Gambaran poster ini adalah menyoroti akibat yang terjadi selanjutnya apabila areal hutan semakin berkurang, bukan hanya binatang yang kehilangan tempat tinggal, manusia pun akan mengalami nasib yang sama dengan binatang-binatang tersebut karena banyaknya kerusakan lanjutan dari berkurangnya lingkungan hijau di sekitar kita.
Rusaknya Jantung Bumi
Apa yang terjadi jika jantungmu rusak, terkontaminasi benda asing, dan berhenti? Bukankan kehidupan juga akan berhenti pula. Hal ini sebenarnya juga dapat terjadi pada bumi kita. Ketika jantung hijaunya rusak, terkontaminasi tangan-tangan jahil, lalu pada suatu masa dia berhenti untuk berkembang, maka dia akan berhenti. Bukan hanya dia, namun juga kita, seluruh penghuni planet bumi ini. Itu kesan yang saya tangkap dari isi poster tersebut. Semakin berkurangnya areal hijau karena illegal logging dan perbuatan-perbuatan lain yang kurang bertanggungjawab menyebabkan semakin mirisnya kondisi jantung bumi ini. Detaknya semakin berkurang dan melemah. Dengan poster ini mari kita berkaca tentang kondisi bumi yang mencintai kita ini. Belajar bagaimana kita juga mencintai ibu bumi yang telah berbaik hati menganugrahi banyak hadiah pada kita.
Konsumsi yang Tersedia di Bumi pada Masa Depan

Berburu Setiap hari untuk Kepunahan Kita, Bayangkan itu terjadi PADAMU

Global Warming akan Mencairkan Kutub

Korban Terbunuh akibat Air Kotor Lebih Banyak dari Korban Nuklir

Save the Next Generasion

Apabila Kutub Mencair dan Mereka tak Memiliki Tempat Tinggal

Penguinpun Menggelandang


Fashioning the Trashy

Di mata masyarakat awam, fashion adalah salah satu hal yang sangat high class. Mix and match satu fashion item dan yang lain masih terbilang mahal. Fashion is a trend, dan kiblat fashion pun terposisikan dari beberapa negara. Namun apa jadinya jika material dari fashion diambil dari barang rongsokan yang dapat kita liat sehari-hari? Dengan kesan simple dan "nothing"a kan menjadi sespesial apa hasil karya tersebut? Material- material bagus pun kadang menghasilkan fashion item yang kurang menarik peminat, apa jadinya jika si Sampah menjadi fashion items? Just check it out. This is not magic, it's just because They are designer!


Kardus Packaging Makanan Bekas
Hal pertama yang saya pikirkan setelah melihat gambar ini adalah: Is that comfortable enough for u hon? Kesan ringkih dan cepat rusak terlintas dari pikiran saya melihat sang model memperagakan busana tersebut. Walau ruffle dapat membantu agar kardus-kardus tersebut tetap pada bentuknya, tingkat kerusakan tetap akan terjadi. Tetapi coba telaah lebih dalam, yang membuat gaun ini special adalah pesan yang ingin disampaikan sang designer bahwa setiap rongkosan dapat dimanfaatkan kembali dengan hasil yang indah dan unik. 
Baju dari Bungkus Jus Bekas
Simple makes perfect, Baju terusan ini terkesan simple dan masih layak dipakai sehari-hari. Baju dengan material bungkus jus bekas akan menarik perhatian orang lain. Di sini juga bisa sebagai media aktualisasi diri Anda untuk menjadi trend setter : Help this old mother earth by using recycling things! Siapa-siapa saja yang ingin meningkatkan kepopuleran namanya, just wear your own plastic dress everywhere. Bonus dari kepopuleran Anda adalah sangat banyak, yaitu membantu melegakan napas bumi kita yang sudah semakin tua ini.
Dress Payung Bekas
Umbrella Girl? Siapa yang tidak tahu sebutan itu, namun di sini yang dimaksud pengertian dari umbrella girl adalah Gadis yang Menggunakan Pakaian dari Payung :) . Dress cantik di atas memang terbuat dari payung bekas yang telah rusak. Siapa yang mengira payung bekas di rumah kita dapat menjadi gaun yang indah dan menarik untuk digunakan di pesta pernikahan sekalipun. Semakin membuat daftar revolusi saya semakin panjang sebagai seorang newbie desainer.
Gaun Pengantin Botol Bekas
Gaun Pengantin dari Botol Bekas, itulah nama yang bisa saya berikan terhadap gaun di atas. Entah pengantin mana yang mau untuk menggunakan gaun ini. Bukan karena desain yang jelek, melainkan adalah massa ketika kita memakainya. Ide dan kesabaran dari desainer ini perlu diacungi jempol, konsep dan finishing terlihat rapi dan terlihat elegan. Dan yang paling disoroti adalah pemilihan botol plastik bekas sulit urai sebagai material dari gaun tersebut
Desain Baju dari beberapa Komponen Kacamata

Dress dari Brosur Bekas
Dress dari Bekas Kertas Buku Telepon

Chic Dress dari Bungkus Coklat