Watch it out: This is not Mind Blower even propaganda things!
Just makes us realize, what a beautiful Mother Earth is, what a big disaster could be happen with.
Video ini adalah mata dunia sebagai saksi keadaan dari bumi kita saat ini. Terlihat indah saja tampaknya ketika si satelit merekam adegan kebakaran hutan, padatnya jalan layang, susunan geometrik modul mobil sang penyebar gas CO dan CO2, dan entah apalagi tingkah pongah hasil perbuatan manusia lainnya. Terlihat menarik dan apik ketika satelit dan juga mata kamera tertuju pada "guilty pleasure" yang kita lakukan pada keadaan bumi. Indah karena kita tidak pernah bisa merasakan apa yang bumi kita rasakan terhadap setiap aksi yang kita perbuat. Apik ketika hawa nafsu telah keluar dan menampakkan hasil segepok uang ditangan. Menyenangkan ketika kebutuhan diri kita terpenuhi, bahkan dengan cara mengorbankan bumi kita sendiri. Tempat kita bernafas, menari dengan kesibukan, dan menyalahkan ketika jatuh. Ketika semua yang ada terfokus pada kata kepentingan, maka pengorbanan bumi pun akan menjadi sangat berharga. Harga yang sangat mahal, sampai bisa melibatkan nyawa orang lain, terlebih nyawa bumi kita sendiri.
Ada salah satu statement sang narator dalam documenter HOME yang sangat menusuk saya, mungkin juga Anda:
Life, a miracle in the universe appears around 40 billion years ago.
We, human, only 200 thousand years ago.
Yet we have succeeded in destructing a balance there is so much sense of the life
-HOME-
Dalam jangka yang sangat cepat dari mulai kita lahir, bernafas, dan hidup, sudah banyak yang kita rubah dari bumi kita ini. Bukan untuk mempercantik, merias, menari atau bersinergi dengan Bumi, tapi untuk mengeruk keuntungan pribadi, mengeksploitasi apa yang ada, hanya untuk kepentingan pribadi. Penebangan liar, pembakaran hutan, perusakan alam dan daerah terlindung, trafficking pada hewan, black market kekayaan nuftah, semua bersinergi untuk membuat bumi semakin lemah. Mengurangi pesonanya detik demi detik, semakin menambah keriput keruwetan di wajahnya.
Bukan untuk menjatuhkan martabat kita sebagai manusia, The Human: The Inventor, Sang Pioner Perubahan (katanya). Hanya untuk memberi lecutan untuk membuktikan bahwa kita tidak seperti itu. Karena designer tidak seperti itu!
Apa itu desainer? Untuk apa ada desainer? mengapa kita juga yang turut andil untuk benar-benar menjadi The Human: The Inventor. Hanya karena satu dasar, satu alasan ketika seorang desainer lahir: Untuk MELIHAT MASALAH (SEEING PROBLEM) dan untuk MENYELESAIKAN MASALAH (PROBLEM SOLVING). Suatu quotation segar yang baru saya sadari ketika berdiskusi dengan mas Bowie, salah satu kakak kelas hebat dan yang akan menjadi calon Pioner Designer hebat kelak.
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari diskusi sore itu adalah: Designer = Sang Pembuat Onar = Sang Pencari Masalah = Sang Pencerah karena seperti Lenka bilang pada lagunya :
"Trouble is a Friend"
So don’t be alarmed if he takes you by the arm
I won’t let him win, but I’m a sucker for his charm
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine!
Lenka mengibaratkan masalah adalah sahabat dan juga musuh yang bersinergi untuk menjatuhkan dirinya . Menjadikan dia lemah dan kehilangan kontrol. Namun masalah pula yang memiliki pesona untuk membuat kita ingin memenangkan pertempuran ini. Masalah adalah sahabat kita sehari-hari, dan dengan masalah pula kita belajar untuk tetap berdiri dengan kaki sendiri.
Sebagai seorang designer yang diwajibkan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi lingkungan kita sehari-hari, kita juga turut andil untuk mencari masalah yang ada dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang tepat. Patrick Blanc bisa jadi adalah designer yang peka terhadap kondisi kekinian lingkungan yang dihadapi sekarang. Bagaimana dia mencari masalah dan bagaimana cara dia menyelesaikannya terkemas secara nyata dalam karya yang dia hasilkan. Inovasi yang Beliau ciptakan sangat menginspirasi dan juga membantu bumi kita untuk lebih bernafas dengan lega. Menghidupkan sedikit demi sedikit paru-paru hijaunya.
Introduction:
Jardin Vertical atau untuk lebih membumi biasa disebut taman vertikal. Banyaknya lahan terbatas dan juga semakin berkurangnya areal hijau membuat desain ini sangat sesuai dengan kondisi kekinian masyarakat urban. Taman vertikal adalah sebuah cara untuk mengkompensasi keterbatasan lahan permukaan tanah dengan pembangunan vegetasi di atas permukaan vertikal. Tanaman sendiri merupakan salah satu pilihan mind blower yang ampuh untuk menghapus kepenatan akibat masalah dan kesibukan kita sehari-hari. Kesan teduh dan dingin selalu tercipta ketika melihat tanaman. hal itu pula yang mungkin mendasari Patrick Blanc membuat sistem vertical wall garden.
|
Patrick Blanc dan desain Jardin Vertical nya |
|
Caixa Madrid, designed by Patrick |
|
Night Scene: Caixa Madrid |
Modul vertical wall garden memang masih jarang di Indonesia, dan jika ada biasanya akan lebih mahal. Sebenarnya kita dapat membuat vertical wall garden kita sendiri dengan cara yang sederhana. Alternatif bahan recycling yang bisa kita gunakan adalah vynil bekas banner yang telah tidak dipakai, ban bekas, paralon dan juga botol plastik bekas. Kita dapat membuat modul vertical wall garden sesuai dengan keinginan kita. Perlu diperhatikan bagaimana metode menyiram yang ingin diaplikasikan pada vertical wall garden kita, apakah secara otomatis melalui pipa-pipa kapiler, atau secara manual dengan menyiram tanaman tersebut satu persatu.
Penasaran untuk tahu lebih lanjut tentang desain dan juga metode pengaplikasian wall garden pada rumah kita?
Please wait because the project is under construction.
One more last sentence: Go Green Designer!! |
|
|
|
|
|
|
|