Saturday 15 October 2011

Have fun with Sasirangan

Alhamdulillah dapat kesempatan untuk belajar ilmu baru, kali ini saya belajar membuat Sasirangan, kain khas dari Banjar, Kalimantan Selatan. Setelah 2 semester belajar membatik di mata kuliah kreativitas, saatnya untuk belajar cara membuat Sasirangan. Making a handmade is such a cool one, isn't it?  :)

Tak kenal maka tak sayang, mari mengenal Sasirangan dulu, arraso?

Sasirangan

Contoh Sasirangan
Bagi masyarakat Banjar, Sasirangan bukan hanya kain sebagai penutup dan penghias tubuh, melainkan dapat dijadikan sebagai obat. (Wondering how it could work). Mulanya Sasirangan bernama Langundi yang berarti kain tenun berwarna kuning. Langundi hanya digunakan oleh kerabat kerajaan Dipa yang berjaya pada tahun 1355-1362 (History is not as bad as we think, right? ;D ). Langundi berubah nama menjadi Sasirangan setelah menjadi media obat pingitan (penyakit yang disebabkan oleh roh halus). Secara etimologis, nama Sasirangan diambil dari kata Sirang yang disesuaikan dengan proses pembuatannya. (dijahit jelujur kemudian dicelupkan pada pewarna). Pamintan adalah salah satu julukan Sasirangan yang artinya permintaan, ketika seseorang sedang berobat akibat terkena pingitan, maka dia akan meminta seorang pengrajin untuk membuat motif dan warna dari kain putih yang telah disiapkan sebelumnya.

Berikut motif-motif Sasirangan yang biasa diaplikasikan urang Banjar dengan teknik jahit jelujur:


Contoh Sasirangan- From the Expert


Aplikasi Sasirangan di era modern telah beragam, mulai dari fashion (sepatu, tas, gaun, kaos), elemen interior (wallpaper, bantal, seprai), dan lain-lain. Keunikan dari motif dan teknik celup Sasirangan menjadi daya tarik tersendiri. Di bidang interior, motif sasirangan dapat diaplikasikan mulai dari ethnic- rustic- traditional- contemporer - modern (styles). Daya tarik dari warna dan motif Sasirangan terletak pada keunikan cara pembuatan sasirangan. Teknik lipat, ikat rafia, karet, ikat kelereng, jahit jelujur dan eksperimen lainnya membuat motif Sasirangan sangat beragam.

Aplikasi Sasirangan pada elemen interior

Motif Ikat Celup Sasirangan pada bantal

Motif ikat celup di bantal dan bed cover

Aplikasi motif Sasirangan pada bed cover
Pola lipat simetris

Motif Sasirangan pada wallpaper
Sasirangan dalam trend fashion Indonesia
Lovely Pattern
 
Super Complicated
Sasilicous

Deep Ocean Pattern :)

Nice tone


Menurut saya pribadi, Sasirangan sangatlah unik, dari pembuatan konsep hingga hasil jadi, benar-benar UNPREDICTABLE. Entah karena saya yang belum ahli (Yes I am) atau memang This is the uniqueness of Sasirangan. Konsep awal berjudul Grunge, eh jadinya berbeda 180 derajat. Judul baru bisa jadi: bercak-bercak cacar/ chicken pox disaster. Putus asa dengan cara :gambar dengan pensil- jahit jelujur-ikat erat maka saya memutuskan pindah halauan dengan cara untel2 kain-ikat karet gelang-bungkus rafia yang hasilnya -BENAR-BENAR unpredictable dan abstrak tapi kadang-kadang memukau. :D

Check out our "newbie" Sasirangan, guys!! Hoping you enjoy it.
:)

*Pay attention to chicken pox pattern, hehe

Alat dan Bahan:

Alat
  1. Gunting
  2. Pensil
  3. Benang jeans
  4. Kelereng
  5. Rafia
  6. Karet gelang
  7. jarum
  8. etc (manik-manik, biji buah, dll)
  9. 3 buah ember
  10. Kaos tangan karet
Bahan

  1. Kain primisima
  2. Pewarna batik/ zat warna Naphtol
The warriors of Sasirangan :D

1st technique: sketching-jahit jelujur-ikat erat

2nd technique: bungkus kelereng-ikat karet gelang/rafia

DIY: Do It Yourself!!

1st technique:
  1. siapkan alat dan bahan
  2. buat sketsa motif yang diinginkan pada kain primisima
  3. jahit jelujur pada motif tersebut
  4. sisakan benang panjang pada jahitan awal dan akhir
  5. ikat erat kedua benang tersebut ketika motif telah selesai dijahit
  6. siapkan ember dan pewarna
  7. pada ember pertama tuangkan air panas dan campur dengan penguat warna (garam+soda api)
  8. pada ember kedua tuangkan air panas dan campur dengan pewarna batik
  9. pada ember ketiga tuangkan air untuk membilas kain
  10. celupkan kain primisima pada ember pertama (bagian yang tercelup adalah bagian yang ingin diwarna)
  11. peras lalu celupkan pada ember pewarna
  12. peras, celupkan pada ember ketiga untuk membilas kain
  13. angin-anginkan hasil Sasirangan pada tempat yang teduh (tidak boleh terkena cahaya matahari langsung)
2nd technique:
  1. siapkan alat dan bahan
  2. bungkus kelereng/manik-manik/uang logam si dalam kain (tergantung ukuran yang diinginkan)
  3. ikat dengan karet/rafia
  4. lanjutkan langkah 6-13


Yuk liat hasil Sasirangan teman-teman Desain Produk Industri ITS program studi desain interior di mata kuliah desain nusantara!!

Sasirangan pertama kami (Agni-Niken-Eka-Alfi-Teta-Oo)
Expression of happiness
Konsultasi sama Bu Anggri (Our lovely lecture)

Narsis dengan eksperimen Sasirangan pertama kami
Karya kami: arek Despro ITS
My experiment


Percobaan awal saya membuat Sasirangan (tugas membuat 10 macam motif Sasirangan), walau ada yang mengecewakan tapi tetap harus puas. Naega congmal so much fun (akulturasi bahasa, hehe). Percobaan kedua harus lebih baik dari yang pertama, dengan konsep yang lebih matang dan mengusung our cultural uniqueness. Saranghae my beloved Nation, gomawo for the numerous cultures, ethnics,  and distinct tribes. I love you Indonesia, Ich liebe dich, Wo Ai Ni, Anata no koto ga suki des, Je t'aime, Dalem tresno kalih panjenengan.


*Tunggu hasil jadi karya Sasirangan kami ya!
entah diolah menjadi apa si chicken pox dan teman2.
thank you for reading, semoga bermanfaat. :)

(*sumber: ppt bu Anggri, wikipedia, another blog worm, own experience)




"Never tell me the sky's limit when there are footprints on the moon" -Inspiring quote-



Friday 7 January 2011

Mind Blower: Quote from the Designer

Entri ini dibuat sebagai mind blower pelepas penat dari menampung segala aktivitas kita sehari-hari. Melihat bagaimana seorang desainer berkomentar tentang suatu desain dan hubungannya dengan green ecology. Menilik komentar  untuk menaikkan mood kita tentang what is designer form for. Ganbate for all designer!! :)



“What will endure is what is uniquely human” Jennifer leonard - designer researcher and writer
Jennifer memiliki pendapat bahwa manusia yang memiliki keunikanlah yang akan bertahan. Desainer adalah salah satu manusia-manusia unik dengan segudang ide untuk menghasilkan sebuah masterpiece. Dengan kata lain, seorang desainerlah yang dapat beradaptasi dan bertahan untuk menjadi Earth Warrior ke depan. 

“Every design ought to be Sustainable design, meaning something people refuse to trash” - Satyendra Pakhale – cultural nomad and designer
Satyendra adalah seorang desainer yang sangat memperhatikan green design. Beliau berpendapat bahwa suatu desain seharusnya dibuat dengan konsep berkelanjutkan dan timeless, sehingga desain tersebut tidak "kadaluarsa". Hal ini yang menjadi masalah dan juga tantangan bagi seorang desainer untuk menghasilkan sustainable design yang dapat dimanfaatkan secara terus-menerus dan berkelanjutan.

“The sustainability of cultural heritage amidst the backdrop of global change and modern life”- Kristina Dryza – trend forecaster
Kata kunci dari Kristina adalah cultural heritage yang seharusnya tetap menjadi background dan landasan dari kehidupan masyarakat global. Kultur dan budaya memang seharusnya menjadi dasar dalam menciptakan suatu desain yang berguna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar sehingga desain tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan pula.

“Solutions which meet the needs of today without compromising the ability of future generations to fulfill their own needs” - Christel Vaenerberg – product portfolio director/Iittala
Menjadi tantangan hebat bagi kita bagaimana menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang kita hadapi secara global, dan bagaimana cara kita mempersiapkan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Perubahan iklim, keadaan dan juga kebutuhan sangatlah ekstrim terjadi saat ini. Dibutuhkan survey secara berkala untuk mengetahui need dan demand di masa depan untuk bertahan menghadapi segala hal yang berubah. Suatu bentuk keabadian di dunia ini memang adalah: PERUBAHAN.  dan bagaimana cara perubahan itu bermula sangat misterius, yang perlu direncanakan adalah bagaimana cara kita menyikapi perubahan tersebut.



“Quality is always sustainable”-Thomas Sandell – designer and architect
"Good design is sustainable, Great design is responsible". – Source Unknown  
“Sustainable design gives an authentic value to the consumer” - Katarina Graffman – ethnographer

Menggabungkan quotation dari tiga orang hebat: Thomas, Anonim dan juga Katarina: 
Kualitas selalu berkelanjutan, 
desain yang baik selalu berkelanjutan, desain yang hebat adalah yang bertanggung jawab
desain yang berkelanjutan memberikan suatu apresiasi nilai yang otentik dari konsumen.
Dari ketiga pendapat tersebut kata kunci yang dapat kita ambil adalah Quality-Sustainable-Responsible- Value. Bagaimana seorang desainer melihat masalah dari 4 kata kunci yang ada akan membuat dia dapat menciptakan suatu desain yang hebat dan berguna bagi konsumen sehingga dapat meningkatkan nilai. Nilai disini dapat berarti nilai yang diberikan oleh konsumen, dan juga meningkatkan nilai kehidupan konsumen setelah memakainya.


Di bawah ini adalah quote dari beberapa pemimpin hebat:

What can we do to be more green? Choose the right leaders. – Thom Mayne

[The green movement] is the greatest economic opportunity since WWII. – Former President Bill Clinton

Mother Nature has all that we need, but not for our greed. – Gandhi

The next generation of building is restorative. – William McDonough

If cities are our civilization, then when we build buildings that kill, we are not civilized. – Paul Hawken

People will follow those who lead; if you don’t have a vision, all you have is a fight. – Unknown Source

With knowledge comes culpability. – Sandy Wiggins, USGBC President

The Great Modern Myth is that we know what we are doing and we are in control. – Sandy Wiggins, USGBC President

Green building is not about buildings – it is about people. – Sandy Wiggins, USGBC President

Green Building is a process. It starts with Marketing, then Stuff, then Tools, then Process and eventually it becomes a Mindset. – Sandy Wiggins, USGBC President

The future belongs to those who give the next generation reason to hope. – Teiland de Chardin

Pemikiran-pemikiran hebat tentang bagaimana seorang desainer sangat dibutuhkan untuk membuat bumi kita menjadi lebih berwarna. Bagaimanapun itulah tugas utama seorang desainer : SEEING PROBLEM-SOLVING PROBLEM

Thursday 6 January 2011

Green Graffiti

WAR OF ART, WAR OF DESIGN
Tidak hanya para desainer interior, arsitektur dan juga botanist yang menginginkan kondisi bumi kembali seperti sedia kala. Desainer grafis dan juga para pencinta grafiti juga turut andil menyumbangkan karyanya yang mendukung terciptanya lingkungan Eco Designer Sang Peduli Lingkungan. No spray, no painting, no smoke no CFC gas. Grafiti kali ini beanr-benar sangat peduli dengan lingkungan. Tidak ada gudang CFC tambahan yang menjadi amal semakin besarnya lubang ozon, tidak ada penggunaan cat berlebihan dengan bau yang merusak tubuh. No more pain to spread.
Lebih mencengangkan lagi adalah media dan juga bahan yang mereka gunakan untuk menciptakan masterpeace mereka sendiri. Saksikan dan buktikan bahwa: We Human Could Change to be a Hero. 

Healthy Inside, Fresh Outside (You C 1000)
Healthy Mind inside, Fresh Idea Outside

Inilah masterpeace karya-karya mereka:
Mown  a Lisa
 Obsesi seorang gardener Inggris yang membuat bentukan tamannya menjadi bentuk Monalisa seperti obsesi seorang Da Vinci mengabadikan sosok misterius seorang gadis. Sangat menakjubkan bagaimana gardener tersebut membuat plotting bentuk dan juga efek 3D dalam media rumput.
Iklan Green Drink Event Auckland New Zealand
Konsep dari advertising Green Drink Event di New Zealand sangatlah menarik. Pesan Green Drink terpampang secara jelas melalui material rumput yang digunakan sebagai center of attention dari advertising tersebut.
Moss Lamp
Material finishing tidak hanya terpatri pada material campuran kimiawi. Lumut yang dianggap sebagai parasit ternyata juga bisa sebagai material finishing dari lampu gantung. Desain rangka lampu dibuat rumit dan memiliki banyak lekukan mebuat bentukan lampu tersebut menjadi unik dan menarik.
Colorful Moss Wallpaper
Penerapan aksentuasi yang unik pada dinding. Menjadi hal yang biasa ketika cutting sticker menjadi elemen estetika pada dinding. Hal yang tidak biasa disini adalah lumut sebagai elemen pembentuk estetika dari dinding itu sendiri.
The Poem
Hal yang biasa dilakukan seorang lelaki yang sedang kasmaran adalah mencuri hati sang pujaan hati. Memberi perhatian lebih dengan cara memberi benda-benda yang disukai sang gadis adalah salah satu cara agar sang gadis luluh kepadanya. Katakan cinta dengan bunga, coklat, boneka, itu sudah menjadi hal biasa. Katakan cinta dengan puisi yang dibuat dari lumut sangatlah unik. Bagi para pria cobalah dan buktikan bagaimana dia melumer melihat hasil kinerja Anda. :p
Moss Grandfather Clock
Tidak usah merasa jengkel apabila kolom pada rumah terkadang mengganggu dari keutuhan suatu ruang. Lumut pun dapat menjadi bahan grafis untuk mempercantik kolom pada gedung seperti penerapan Moss Grandfather Clock di atas. Unik, menarik dan menjadikan kolom terkesan tidak kaku.

Itulah beberapa desainer kreatif yang menghasilkan karya-karya green design. How they feel the problem, how they face the road to run with the problem, bagaimana mereka merasakan masalah di sekitar mereka, dan bagaimana mereka menghadapi masalah tersebut dengan karya mereka, itulah yang mungkin bisa kita pelajari dan tiru dari apa yang mereka lakukan.

Wednesday 5 January 2011

Great Green Designer: Jardin Vertical

Watch it out: This is not Mind Blower even propaganda things!
Just makes us realize, what a beautiful Mother Earth is, what a big disaster could be happen with.


 Video ini adalah mata dunia sebagai saksi keadaan dari bumi kita saat ini. Terlihat indah saja tampaknya ketika si satelit merekam adegan kebakaran hutan, padatnya jalan layang, susunan geometrik modul mobil sang penyebar gas CO dan CO2, dan entah apalagi tingkah pongah hasil perbuatan manusia lainnya. Terlihat menarik dan apik ketika satelit dan juga mata kamera tertuju pada "guilty pleasure" yang kita lakukan pada keadaan bumi. Indah karena kita tidak pernah bisa merasakan apa yang bumi kita rasakan terhadap setiap aksi yang kita perbuat. Apik ketika hawa nafsu telah keluar dan menampakkan hasil segepok uang ditangan. Menyenangkan ketika kebutuhan diri kita terpenuhi, bahkan dengan cara mengorbankan bumi kita sendiri. Tempat kita bernafas, menari dengan kesibukan, dan menyalahkan ketika jatuh. Ketika semua yang ada terfokus pada kata kepentingan, maka pengorbanan bumi pun akan menjadi sangat berharga. Harga yang sangat mahal, sampai bisa melibatkan nyawa orang lain, terlebih nyawa bumi kita sendiri.

Ada salah satu statement sang narator dalam documenter HOME yang sangat menusuk saya, mungkin juga Anda:
Life, a miracle in the universe appears around 40 billion years ago. 
We, human, only 200 thousand years ago. 
Yet we have succeeded in destructing a balance there is so much sense of the life
-HOME-

Dalam jangka yang sangat cepat dari mulai kita lahir, bernafas, dan hidup, sudah banyak yang kita rubah dari bumi kita ini. Bukan untuk mempercantik, merias, menari atau bersinergi dengan Bumi, tapi untuk mengeruk keuntungan pribadi, mengeksploitasi apa yang ada, hanya untuk kepentingan pribadi. Penebangan liar, pembakaran hutan, perusakan alam dan daerah terlindung, trafficking pada hewan, black market kekayaan nuftah, semua bersinergi untuk membuat bumi semakin lemah. Mengurangi pesonanya detik demi detik, semakin menambah keriput keruwetan di wajahnya.

Bukan untuk menjatuhkan martabat kita sebagai manusia, The Human: The Inventor, Sang Pioner Perubahan (katanya). Hanya untuk memberi lecutan untuk membuktikan bahwa kita tidak seperti itu. Karena designer tidak seperti itu! 
Apa itu desainer? Untuk apa ada desainer? mengapa kita juga yang  turut andil untuk benar-benar menjadi The Human: The Inventor. Hanya karena satu dasar, satu alasan ketika seorang desainer lahir: Untuk MELIHAT MASALAH (SEEING PROBLEM) dan untuk MENYELESAIKAN MASALAH (PROBLEM SOLVING). Suatu quotation segar yang baru saya sadari ketika berdiskusi dengan mas Bowie, salah satu kakak kelas hebat dan yang akan menjadi calon Pioner Designer hebat kelak.
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari diskusi sore itu adalah: Designer = Sang Pembuat Onar = Sang Pencari Masalah = Sang Pencerah karena seperti Lenka bilang pada lagunya :

"Trouble is a Friend"
So don’t be alarmed if he takes you by the arm
I won’t let him win, but I’m a sucker for his charm
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine!

Lenka mengibaratkan masalah adalah sahabat dan juga musuh yang bersinergi untuk menjatuhkan dirinya . Menjadikan dia lemah dan kehilangan kontrol. Namun masalah pula yang memiliki pesona untuk membuat kita ingin memenangkan pertempuran ini. Masalah adalah sahabat kita sehari-hari, dan dengan masalah pula kita belajar untuk tetap berdiri dengan kaki sendiri. 
Sebagai seorang designer yang diwajibkan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi lingkungan kita sehari-hari, kita juga turut andil untuk mencari masalah yang ada dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang tepat. Patrick Blanc bisa jadi adalah designer yang peka terhadap kondisi kekinian lingkungan yang dihadapi sekarang. Bagaimana dia mencari masalah dan bagaimana cara dia menyelesaikannya terkemas secara nyata dalam karya yang dia hasilkan. Inovasi yang Beliau ciptakan sangat menginspirasi dan juga membantu bumi kita untuk lebih bernafas dengan lega. Menghidupkan sedikit demi sedikit paru-paru hijaunya.

Introduction: Jardin Vertical atau untuk lebih membumi biasa disebut taman vertikal. Banyaknya lahan terbatas dan juga semakin berkurangnya areal hijau membuat desain ini sangat sesuai dengan kondisi kekinian masyarakat urban. Taman vertikal adalah sebuah cara untuk mengkompensasi keterbatasan lahan permukaan tanah dengan pembangunan vegetasi di atas permukaan vertikal. Tanaman sendiri merupakan salah satu pilihan mind blower yang ampuh untuk menghapus kepenatan akibat masalah dan kesibukan kita sehari-hari. Kesan teduh dan dingin selalu tercipta ketika melihat tanaman. hal itu pula yang mungkin mendasari Patrick Blanc membuat sistem vertical wall garden.
Patrick Blanc dan desain Jardin Vertical nya

Caixa Madrid, designed by Patrick
Night Scene: Caixa Madrid

Jardin Vertical pada void
Berikut adalah beberapa desain vertical wall garden yang diimplementasikan dari karya seorang Patrick Blanc.

Vertical Wall Garden sebagai finishing dinding
Vertical Wall sebagai avatar produk
 Alangkah menariknya apabila branding avatar Sour Sally juga menggunakan vertical wall garden untuk menarik minat konsumennya. Avatar Sour Sally akan terkesan lucu, menarik dan juga unik, hal ini dapat meningkatkan curiousness dari konsumen dan juga orang yang melewati wall garden tersebut seperti gambar di atas.
 Ternyata ada pula perusahaan yang menggunakan vertical wall garden sebagai signboard perusahaannya. Modul design signboard PNC sangat unik dan juga menarik. Selain itu dengan adanya wall garden, selubung bangunan lebih terlindungi dan terfilter oleh intensitas panas dan juga dapat menghapus panas.
Mosaic Vertical Garden

Wall garden sebagai aksentuasi warna ruangan
Vertical Wall Garden Maze
Desain Vertical Garden sederhana
Modul vertical wall garden memang masih jarang di Indonesia, dan jika ada biasanya akan lebih mahal. Sebenarnya kita dapat membuat vertical wall garden kita sendiri dengan cara yang sederhana. Alternatif bahan recycling yang bisa kita gunakan adalah vynil bekas banner yang telah tidak dipakai, ban bekas, paralon dan juga botol plastik bekas. Kita dapat membuat modul vertical wall garden sesuai dengan keinginan kita. Perlu diperhatikan bagaimana metode menyiram yang ingin diaplikasikan pada vertical wall garden kita, apakah secara otomatis melalui pipa-pipa kapiler, atau secara manual dengan menyiram tanaman tersebut satu persatu.
Penasaran untuk tahu lebih lanjut tentang desain dan juga metode pengaplikasian wall garden pada rumah kita?
Please wait because the project is under construction.
One more last sentence: Go Green Designer!!







Wednesday 15 December 2010

D.I.Y: Cardboard Drops on My Mind

Cardboard bukanlah jenis material baru hasil temuan ilmuwan masa kini. Orang Indonesia biasa menyebutnya kardus, tempat soso'an, kata orang jawa. Kardus sendiri biasanya difungsikan sebagai storage darurat bagi kita. Sebagai tempat buku, kertas, dan benda-benda yang sudah kurang berfungsi diletakkan di dalam kardus. Kardus atau corrugated paper daur hidupnya tergolong singkat. Dihargai selama berlangsungnya transaksi dari produsen ke konsumen. 

Bahan dasar utama kertas kardus berasal dari limbah industri pemotongan kayu (sisa potongan, serutan, clan serbuk gergaji). Karena sifatnya merupakan bahan-bahan an-organik membuat kardus mudah untuk diolah kembali atau di daur ulang beberapa kali, baik untuk bahan pembuatan kardus baru atau papan daur ulang (MDF/Multi-Density Fibre Board). Bahan bakunya sangat berlimpah didukung dengan sifatnya yang ramah lingkungan, serta memiliki siklus perputaran tersendiri yang membuatnya menjadi bahan yang akrab lingkungan (bio-degradable) sehingga kardus menjadi satu material yang sangat ekonomis.

Kelebihan dari kardus adalah berlimpahnya bahan ini di lingkungan sekitar kita. hal ini tentu dapat dijadikan peluang agar kardus dapat menjadi bahan utama dalam suatu proses produksi. Sifatnya yang ramah lingkungan dan bio-degradable bukan sebagai tolok ukur peningkatan pemakiaan kardus di masyarakat. Pengolahan kardus menjadi barang yang baru dan dapat difungsikan menjadi bahan utama lah yang perlu kita pikirkan. Bagaimana seorang designer memandang material ini sebagai salah satu alternatif pendukung desainnya? Let's we figure it out!!

Susunan dari potongan-potongan kardus yang disusun dan menjadi kursi yang cantik

Partisi Kardus

Sofa Kardus

Sofa kardus tampak samping

Meja kardus

Kursi dari struktur-struktur kecil kardus

Meja Rangka Kardus

Di atas merupakan sebagian dari hasil karya tangan dingin desainer-desainer dunia mengaplikasikan kardus sebagai material desainnya. Walaupun material kardus banyak kekurangan, seperti tidak tahan oleh air, gampang tertekuk, dan lain-lain, kardus dapat dijadikan material alternatif furnitur di rumah kita pada area-area tertentu. Just Do It yourself, make your own design by using cardboard.

Penggunaan material kardus sebagai bahan mebel juga telah diajarkan di Jurusan Desain Produk Industri ITS program studi Interior. Di sini para mahasiswa berlomba-lomba menunjukkan kemampuannya untuk mendesain kursi yang kuat dan menarik dari material kardus. Persyaratan yang diminta adalah desain tidak boleh menggunakan lebih dari empat lembar kardus,  tanpa lem dan alat perekat lainnya, menggunakan sistem kuncian dalam sambungannya, dan dapat melewati proses uji kekuatan yaitu dengan cara diduduki, ditendang dan juga diinjak. 

Suatu tantangan yang cukup berat untuk dilalui. Proses brainstorming yang lama dan juga asistensi bentuk dan uji kekuatan akhirnya dapat dilalui juga. Ingin tahu hasil kursi kardus garapan arek ITS CAK? Mari kita ikuti perjalanan mereka membuat kursi-kursi kardus ini. 

Ndelosor pun jadi asal kursi saya dapat berdiri
 Segala jenis pose terlihat jelas di ruang 306 ketika mahasiswa interior DESPRO mulai mengerjakan kursi kardusnya.
Levina serius memasang finishing pada kursinya
 Material finishing tidak dibatasi jenisnya, yang penting masih terlihat unsur material utamanya, yaitu kardus.
"Kerdus, kerdus, mau saya apakan kamu." Ratap Faris Tapir

Saling berdiskusi mencari ide, inilah Tree Idiot versi Interior


Lucunya si kursi polkadot Aprina

Cui dan kursi bintangnya

Like Cardboard like its designer, sama-sama cantik

Pose glundung-glundung Teta
Capek dengan kursinya, Teta memilih glundung-glundung daripada membantu Eka
 
Fandy menyempatkan berpose walau nasib si kursi belum selesai

Multifungsi sekali, selain untuk duduk ternyata kursi buatan Teta bisa dijadikan tempat meletakkan HP

Serius sekali Winny mempercantik kursinya

Mimik serius dari Niken

Uji ketahanan yang benar-benar tahan
Itulah perjalanan mahasiswa kelas interior DESPRO dalam membuat kursi kardus mereka. Unik, lucu, dan menarik. Sebagian besar kursi lolos uji ketahanan ketika di injak. Seperti yang dilakukan oleh Yundha terhadap kursinya. Kita nantikan saja dokumentasi selanjutnya hasil jadi kursi kardus dari teman-teman interior DESPRO.